Minggu, 19 Mei 2013

Pakaian Utuh



19 Mei 2013, sayang bila tak diabadikan, sebuah momen besar untuk kami, dalam kebersamaan ini.

Cinta kupikir dulu kata benda, ia bebas dibawa dan esok bisa dengan mudah untuk dilepas.

Dakwah kuduga hanya sunah, sunah bagi mereka yang berjenggot dan berkudung tebal gerah.

Rumah acapkali kuanggap istana mewah, dengan segala kebutuhan tlah tersedia dan para punggawa untuk mengabulkan segala perintah.

Dan ukhuwah, apalagi itu, kukira hanya sepatah kata dengan makna absurd lagi tak terbaca. Hanya wacana.

Tak terbayang apalagi terterka diawal akan terlewatkannya masa, berbagi gejolak rasa, sempat tersirat rasa jengah, sakit hati, kecewa, tambal sulam kanan kiri, akhirnya kaulah yang menggenggam tangan ini sampai pada momen terakhir.


Rasanya ingin mengumpulkan berserak kenangan sejak awal, namun sayang waktu tak juga mau sedikit bertenggang rasa atau mengalah dengan rasa rindu yang berteriak mengadu.
Langkah kaki tak mampu membawa memori kembali pada bait pertama, namun disela-sela doa kuyakin terselip nama-nama yang mampu melambungkan cinta, hingga sang waktupun menurut jera, sedikit memudarkan kuasa dan membiarkan kita mencicipi sedikit rasa bahagia mengenang memori lama itupun tak bisa lama-lama.

Kita hanya mampu menoleh, tidak menghapus, tidak juga berlari mundur. Melihat ke depan, menyiapkan amunisi dan bersiap merapikan shaf barisan.

Karena ternyata cinta adalah kata kerja, dan Alloh yang menilai tiap prosesnya.

Karena dakwah adalah kewajiban, bagi tiap jiwa yang mengaku hamba.

Karena rumah bukanlah yang mewah namun yang menawarkan celah saat kita lelah, membagikan senyum saat hati kecut dan bibir mulai manyun, berbagi nasihat saat masalah dirasa tak tersolusi hingga berbuah gundah dan berbagi tawa saat ada yang berbahagia.

Karena ukhuwah kini yang sedang dirajut, seperti pakaian yang mesti diselesaikan, begitu pula ukhuwah yang dimulai dengan keluguan ini, mari kita pintal dengan benang niat Lillahitaala, membuat pola dengan mulai mendengarkan dan perbaikan, dirajut perlahan dengan benang keikhlasan dan kasih sayang.

Semoga Cinta, Dakwah, Rumah dan Ukhuwah ini menjadi pakaian utuh, pakaian yang memberatkan di Yaumil Mizan, Pakaian yang melindungi dari segala Thagut di dunia, dan Pakaian yang mampu membuat kita berkumpul, saling mengenali dan bersaudara hingga disana,  cita abadi, tempat nan kekal suci, Surga Illahi. 

1 komentar:

  1. superr sekali ...!!! berikanku satu pakaian utuh itu, agar ia nya dapat mnjadi tabir antara diriku dan panas neraka kelak. pakaian yang ingin kukenakan ketika Allah bertnya," mana hmb2Ku yg saling berukhuwah karenaKu??? pada hari ini akan Ku naungi mereka dimna tdk ada naungan lg slain naunganKu......

    BalasHapus