Kamis, 16 Mei 2013

Penyair Laut



Kau tahu apa yang paling dirindu dan dibanggakan oleh penyair ? Kata syahdu yang mampu membuat rona merah dipipimu kian bertumpuk dan membisu malu menunduk.

Aku terdiam, memaksaku terpaku dan merasa kejang, pesona macam apa ?

Membuatku menerkamu dan mulai menarik simpul diri, lalu apa aku ?

Kian erat berarti telah kian terikat, bila rasa tak mampu lagi untuk digambar lewat kata, lalu pantaskah sebuah pernyataan membuat semua kian tersurat lebat.

Aku mendengus, coba untuk menghapus sisa sisi imajinasi yang kian berkuasa.

Karena aku takut, lama ku halau, sengaja agar hulu tak pernah mencapai hilir yang berarus kuat.
Aku takut hilang keseimbangan, terombang ambing menjadi destinasi dan identitas diri, kala yang tak pernah kutunggu mencapai sisiku dan mendapat restu.

Maka biarlah sang penyair hanya terbang bebas, bebas merayu hingga ia lelah, hingga bersandar dan merindukan pulang menjadi impian, maka biarkan ia memilihnya, mencoba merebut atau menurut arus laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar