Rabu, 26 Februari 2020

Hai Extrovert

Sebagai introvert yang nyaris hanya memiliki 3 teman dari 3 lingkaran pertemanan yang berbeda, aku angkat topi pada para extrovert. Walau tidak jarang dibuat keki dan sakit hati sendiri bila mereka mulai overwhelming dengan lingkaran pertemanan dan janji temu yang tidak ada habisnya.
Untuk itu aku sangat mengagumi sedikit dari para extrovert yang mampu merawat berbagai perbedaan lingkungan pertemanan yang dipunyainya dengan sangat baik.

Photo by Duy Pham on Unsplash

Kamis, 13 Februari 2020

Mengendarai Ekspektasi

Berharap yang terbaik tanpa harus membandingkan dengan kehidupan orang lain.
Kemampuan mengendalikan diri dalam hidup adalah keharusan.
Seperti ketika kamu melihat hal-hal indah di media sosial atau saat temanmu bercerita hal baik yang dialaminya seharian.
Apakah kamu akan mengasihani diri atau justru termotivasi?
Rasa iri dan iba katanya, hanya tipis jaraknya.


Kamu hanya mendengar yang mau mereka bagi, biasanya hanya keindahan di awal hari.
Kamu hanya melihat yang ingin mereka ceritakan, biasanya hanya senyum dan keriangan

Mengendarai ekspektasi.
Jangan terlalu tinggi namun juga jangan terlalu hati-hati.
Jangan ceroboh namun juga jangan bodoh dan terus menunda.
Rasa iri dan iba katanya, hanya tipis jaraknya.

Rabu, 12 Februari 2020

Aku Bucin?

Bulan Februari yang katanya bulan penuh cinta sepertinya berhasil membangkitkan sel romantis didiriku untuk bercerita tema-tema hati. Setelah kemarin mendapat berbagai opini terkait putus, sekarang ingin berbagi perspektif berbeda tentang bucin alias budak cinta.

Photo by Carolyn V on Unsplash

Konotasi negatif menempel pada istilah ini, di media sosial kerap digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tengah dimabuk kepayang hingga melakukan hal-hal yang cenderung berlebihan.
Kamu termasuk juga?

Senin, 10 Februari 2020

Bahas Putus, Yuk

Sebagai orang yang sering dicurhati tapi minim pengalaman tentang hubungan percintaan, hari ini aku ingin berbagi perspektif. Ceritanya tentang bagaimana hubungan yang berjalan sekian lama bisa dilihat dari perspektif yang berbeda.


Beberapa waktu lalu, seseorang yang aku kenal baru saja mempublikasikan diri telah mengakhiri hubungan dengan sang kekasih yang telah berjalan selama kurang lebih 7 tahun lamanya. Mereka bersama sejak bangku kuliah strata 1. Si lelaki kemudian melanjutkan dengan bekerja dibidang hiburan, si gadis juga sama. Namun ia melakukannya dari negara yang jauh, Inggris Raya.

Ya, Mbak M sebut saja, memilih untuk melanjutkan pendidikan ke negeri sebrang sembari melebarkan sayap di dunia permodelan. Layaknya muda mudi usia dewasa muda mereka terlihat baik-baik saja. Beberapa kali jalan bersama terakhir malah liburan ke Jepang jadi pilihan mengisi waktu saat Mbak M pulang.