Kamis, 30 Januari 2020

MENGOPERASI ISI KEPALA


Perempuan layaknya binatang buruan, kadang. Kita dipojokkan dengan berbagai taring dan gigi tajam iklan yang entah bagaimana dibuat terkesan meminta kita berkaca dan menyadari betapa memalukannya tampilan luar diri.

“Mau lebih tinggi?”
“Memperbesar payudara dengan konsumsi produk ini..”
“Hidung mancung seketika tanpa operasi.”

Photo by Yoann Boyer on Unsplash

Perempuan diperdaya pada pemahaman bahwa laki-laki, punya ciri khas ketertarikan tunggal; pada keindahan fisik. Maka perempuan lalu berlomba tampil cantik, muda dan seksi.

Body Neutral istilah yang belakangan tengah dipopulerkan oleh aktor sekaligus eating disorder survivor, Jameela Jamil, kini kian dilirik. Beliau lewat akun i_weight di platform media sosial Instagram mengajak lebih dari 900 ribu orang pengikutnya untuk tidak ambil pusing tentang citra diri lewat tampilan fisik. Malah i_weight mendukung pengikutnya untuk menampilkan, nyatakan dan rayakan berbagai tampilan yang beragam dan unik.

Photo by Andre Hunter on Unsplash

Perempuan harus berhenti “measure” keadaan tubuh sebagai nilai keberhasilan. Kita tidak melulu perlu tubuh sempurna untuk bisa bahagia, itu ide utamanya.
“Kamu nggak akan pernah dengar ada CEO atau laki-laki lain yang disebut sukses ditampilkan berat badan dan tinggi tubuhnya untuk bisa menginspirasi dan kita ikuti.”

Jamil juga terkenal karena berani melawan Kadarshian-Jenner Family yang gemar mengiklankan produk minunan pelangsing. Menurutnya, Kadarshian family membodohi pengikut dan fans mereka yang umumnya remaja demi keuntungan semata. Merusak metabolisme tubuh lewat minuman pencahar dengan menunjukkan body goals yang sejatinya didapatkan lewat olahraga dengan instruktur pribadi dan makanan mahal bergizi tinggi.
Beliau termasuk yang awal-awal mendesak agar instagram melarang iklan semacam itu di platform mereka.

https://wikibioage.com/jameela-jamil/

Body Neutral yang aktor serial The Good Place ini inisiasi adalah keadaan di mana kita biarkan saja tubuh bekerja senormal mungkin. Jangan ambil pusing, karena saat kita berhenti mengkhawatirkan hal yang tidak perlu maka perempuan akan mulai berpikir hal yang lebih penting.

“Kita,” lanjutnya, “akan mulai berterima kasih pada tubuh. Akan mulai berpikir untuk belajar bisnis, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan alam. Dan akhirnya perempuan akan mengisi tempat-tempat strategis di wilayah yang lebih besar.”

“Perempuan diminta untuk tidak perlu mencoba. Tidak punya kemampuan untuk membuktikan bahwa kita mampu karena as soon as we understand kita diarahkan pada fokus yang tidak perlu dan jalan yang sudah diatur. Padahal mencoba adalah langkah kemenangan.” Jameela jamil

Photo by Eric Ward on Unsplash

Kesetaraan hak pekerja perempuan, pelecehan seksual di tempat kerja, kesehatan mental ibu, dan berbagai hal lainnya mestinya mulai dengan mudah kita bicarakan. Dengan suami di rumah, rekan kerja juga teman arisan. Bukan berarti merawat dan menyenangkan diri adalah hal terlarang namun waktu dan ruang yang ada terutama bagi sebagian yang punya privilese suara, ilmu dan komunitas mestinya bisa diberikan pada permasalahan utama banyak perempuan.

Nyatanya toh terlalu peduli pada tampilan luar membuat perempuan lebih sering lelah sendiri. Mengutip dialog drama My ID is Gangnam Beauty, “Saat kita tidak bisa berhenti memikirkan apalagi yang mesti diperbaiki, jangan-jangan yang mesti dioperasi plastik adalah pikiran kita bukan mata, hidung atau bagian tubuh lainnya.

Aku percaya, perempuan kini jauh lebih kritis dan mengerti prioritas. Kita tidak perlu lagi buang-buang waktu berdebat mana yang lebih penting atau menunjuk hidung satu sama lain. Ini saatnya berkolaborasi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar