Kamis, 30 Januari 2020

Rumah Kita Bersama, Indonesia



“Kalau kita temenan sama mereka, nanti kita masuk neraka ya, Kak?” suatu hari seorang gadis cilik mendatangiku untuk bertanya. Dengan mengernyitkan dahi aku melihat ke arahnya lalu duduk menyejajarkan pandangan kami berdua. Tepat di bola matanya yang hitam sempurna, aku menatap dan membayangkan siapa dan atas dasar apa seseorang mengatakan hal yang menyedihkan seperti itu. 
Kita boleh kok temenan sama siapa saja. Saling tolong menolong dalam kebaikan.” Kuusap kepalanya.

Pengalaman ini menjadi catatan tersendiri di kepalaku. Wajah gadis cilik yang kebingungan itu bagiku adalah wajah kebingungan bukan hanya satu orang namun juga sebagian besar dari kita. Betapa banyak hal yang terjadi wara-wiri di berita, sosial media atau di kehidupan sehari-hari di mana sebagai warga negara, kita mempertanyakan kembali tentang arti berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Menjadi beda adalah sebuah kekuatan negara ini. Tempat tinggal berbagai suku, agama, pekerjaan, usia dan banyak lainnya. Namun kekuatan itu nyatanya bisa jadi kelemahan bila tidak disikapi dengan baik. Sedikit cerita, dulu aku juga termasuk bagian dari mereka yang apatis dengan negara ini. Mau pemimpinnya siapa, programnya apa, masa bodo!! Bahkan sempat bertanya, kenapa aku dilahirkan di negeri morat-marit ini?

Sebelum akhirnya sadar bahwa perubahan baru bisa dilakukan jika kita semua urun tangan. Kita semua termasuk aku, kamu dan lainnya. Rabu lalu, baru saja kita membuktikan kepedulian atas negara yang berulang tahun ke 74 sebentar lagi, dengan memilih pemimpin baru untuk 5 tahun ke depan.  Kepada mereka, pemimpin baru aku punya sebuah harapan sederhana, jadikanlah Indonesia rumah kita bersama.
Buat aku, rumah bersama bisa diwujudkan dengan beberapa tahapan:

1. Menguatkan Fondasi Persatuan
Setelah beberapa bulan belakangan persatuan kita digoyang dengan perbedaan calon pemimpin kini saatnya fondasi dirapikan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengundang berbagai Opinion Leader di Indonesia ke pertemuan istimewa di istana. Mulai dari pemuka agama, pelaku usaha, tokoh masyarakat, artis dan media. Menyatukan kembali pemahaman persatuan.
Untuk media contohnya, alangkah penting mengangkat topik yang mendukung semangat menyongsong Indonesia baru di bawah pemerintahan terpilih.
2. Menyusun Bata Penelitian Berbagai Masalah untuk Meminimalisasi
Mengetahui langsung berbagai masalah hingga bagian terdalam dari berbagai wilayah tentu sangat penting. Hal ini bisa dilakukan dengan lagi-lagi kerja sama dari berbagai pihak termasuk lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia. Aku percaya sekali kita tidak pernah kekurangan orang pintar dan peduli. Kita hanya kekurangan wadah untuk memanfaatkan pemikiran orang-orang cerdas ini menjadi sebuah rencana strategis dan praktis.

3. Meletakkan Atap Tempat Semua Bagian Negeri Terangkul dan Terlindungi
Masalah kesejahteraan dan keamanan adalah hal klasik yang terus menerus kita coba minimalisir. Dan harapannya semakin lama semakin baik dan terbiasa kita untuk menjaga masyarakat di dalamnya. Hal utama yang bisa dilakukan adalah memulainya dari memperbaiki dan memastikan seluruh bagian negeri ini tersentuh oleh pendidikan yang baik.
Pendidikan yang baik membuka jalan ke masa depan lebih cerah bukan hanya bagi satu individu namun bisa berguna untuk satu negara bahkan dunia. Pendidikan yang baik pula membuka mata bahwa perbedaan adalah sebuah berkah hingga kita berhenti menyulut api pertengkaran atas dasar kamu dan aku tidak sama. 

4. Melengkapi dengan Interior Teknologi Terbaik
Teknologi terbaik adalah kebutuhan penting saat ini. Lewatnya kita bisa menyebarkan ide dan berbagai kebutuhan lainnya. Internet masuk ke desa-desa adalah sebuah mimpi panjang yang mesti kita wujudkan bersama. Smartfren misalnya, operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi asli Indonesia ini bisa jadi salah satu pilihan layanan teladan yang menyediakan berbagai produknya seperti Hp Smartfren Andromax, MiFi, Modem Smartfren dengan harga terjangkau dan jaringan yang tersebar ke berbagai wilayah Ibu Pertiwi.
Photo by Markus Spiske on Unsplash

Semoga dengan 4 hal sederhana ini dan berbagai strategi yang tentu dipilih dan dijalankan oleh orang-orang terbaik di pemerintahan 5 tahun ke depan harapan Indonesia sebagai rumah kita bersama bisa tercapai hingga tidak ada lagi gadis cilik yang akan bertanya apakah perbedaan bisa membuat satu kawan dalam lingkaran pertemanan celaka. Alih-alih menjadi warna yang melengkapi dan buat bahagia.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar