 |
Image by weheartit |
Mimpi itu
lagi. Setelah sempat tidak pernah hadir, kini semua seperti kembali ke awal.
Besok akan hari jadi yang panjang, harus kembali menemui dokter dan menjawab
serta menjalani berbagai pertanyaan dan perawatan. Membayangkannya saja sudah
membuat lelah. Sekarang apa yang harus kulakukan setelah terbangun di tengah
malam?
Lelaki 28
tahun itu lalu beranjak dari kasurnya yang terbilang cukup besar, ia mengeratkan
kembali tali piama tidur berwarna coklat yang ia kenakan. Harapan untuk tidur lebih
lama telah hilang seiring semakin seringnya mimpi buruk datang pada beberapa
hari belakangan. Ia memutuskan membuat coklat panas dan mengambil buku catatan.
Buku yang
sempat ia tidak sentuh karena berkurangnya intensitas mimpi buruk. Dokter tempatnya
mendapat bantuan kejiwaan mengatakan ia harus kembali melakukan treatment
semula, saat ia datang mengeluh pekan lalu.
Lelaki dengan
mata tajam itu membuka buku catatan bersampul coklat, di dalamnya terdapat
banyak catatan. Di halaman-halaman awal, tulisan yang tergores terlihat acak-acakan.
Seolah yang menulis tengah ketakutan. Ia ingat saat itu, di awal menulis
catatan, mimpi yang mendatanginya begitu mengerikan.
Ia melihat
banyak anak panah berterbangan di atas kepala. Takut juga bingung yang ia
rasakan di mimpi, anehnya terbawa hingga ia bangun. Bahkan jika gambaram mimpi
kian jelas, maka seharian mood dan pikirannya tersita, ia tidak bisa berpikir
seperti biasa.