Kamis, 30 Maret 2017

Sendirian

Image From Pinterest

Salah satu hal paling menyedihkan di dunia ini adalah ketika kamu sadar seseorang yang kamu kenal dan temani bertahun lamanya ternyata tidak juga mengenalmu dengan baik.
Tidak mengenal kerapuhan hatimu. Ketakutan-ketakutanmu.

Malam ini aku duduk ditemani suara merdu duo Band Indie kesukaan bangsa, Banda Neira, yang secara mengagetkan memutuskan bubar belum lama.
Sembari bersandar di dinding. Berpikir.

2 tahun belakangan adalah waktu paling tenang sekaligus paling gaduh.
Aku menyadari banyak hal yang sebelumnya luput, entah karena kenaifan, entah karena usia muda membuat pengalaman dan pemahamanku masih terhitung jari tangan.
Aku menyadari bahwa uang dan kepentingan adalah pengikat paling utama manusia. Aku menyadari entah berapa lama pun waktu dihabiskan dengan seseorang, ia tidak akan pernah benar-benar mengenal, entah karena tidak mau, entah karena tidak ada waktu.

Aku menyadari bahwa segala hal yang telah diberi tidak memiliki satu persen pun kepastian untuk bisa didapat kembali.

Usia 20 an ini, aku dipaksa lupa pada janji-janji untuk bahagia. Semua menjadi rumit. Tiap orang sibuk membawa talinya masing-masing. Membuat jalan menuju kesuksesan versi masing-masing, sekaligus batas atas hal-hal yang dianggap mengganggu.
Atas nama masa depan, aku belajar melakukan hal-hal yang tidak melulu ku suka. Kata mereka, itulah hidup.

Pemahaman datang. Aku merasa kehilangan.
Pada suau senja, seperti ada lubang besar di hatiku. Kelegaan menguasai, sembari menggandeng ketakutan. Ternyata, aku benar-benar sendirian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar