Senin, 22 Agustus 2016

Menemukan Indonesia di Selatan Sumatera (LAMPUNG-THE TREASURE OF SUMATERA)



Konon, bahagia itu adalah ketika kamu merasa tidak perlu menjadi siapapun dan berada di tempat selain tempatmu sekarang.Karena jauh di dalam hati, kamu mengenal dengan baik dan bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan.
***

Sumber gambar : weheartit
 

Jatuh cinta dan problema

Saya mencintai tanah ini, seperti pendaki mencintai matahari pagi yang terlihat dari puncak gunung yang tuntas dijelajahi.

Saya menggilai tanah ini seperti seorang Ibu yang tidak peduli dengan suapan nasi yang sudah diambang bibir ketika anaknya mengadu tengah buang air.

Saya merinding saat mendengar umpatan-umpatan kasar dan pesimistis tentang Lampung dan masa depannya.
Walau secara realistis memang tidak ada satu pun bangsa, negeri, provinsi yang benar-benar ideal termasuk Lampung ku sayang.

Kenyang rasanya melihat, mendengar atau malah merasakan sendiri keburukan dari sekelompok orang yang kemungkinan besar telah menggembosi logika di kepalanya, belagak seolah remaja puber yang punya banyak nyawa, petantang petenteng cari lawan atau tentang perbedaan-perbedaan yang telah ada sejak dulu namun terus dibesar-besarkan, dikorek lukanya lalu dijadikan dalil atas maraknya adegan adu jotos antar tetangga kelurahan.

Seperti saat tengah berada dalam sebuah kelas, kita selalu akan menemukan murid bandel dan murid pendiam, saya kira ini analogi paling sederhana mengenai entitas baik buruk dalam sebuah tempat.

Sumber gambar : weheartit

Lampung dimata mereka

Lampung, sebagaimana diartikan oleh banyak orang adalah provinsi kecil tempat kapal-kapal bersandar mengantar barang, mengantar orang.Lampung adalah tentang sebuah jembatan.Penghubung 2 pulau besar dan pintu gerbang menuju indahnya pulau tempat kerajaan Islam pertama tegak dan menancapkan kekuasaan.

Sayangnya, kadang Lampung hanya tentang itu.
Belum lagi adanya bias informasi yang sebagian besar tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Teman dari pulau seberang pernah sekali waktu bertanya lewat pesan singkat,“Ta, di Lampung itu sinyal internetnyagimana ?”

Teman ini yang entah karena minim informasi atau kurang jauh pikniknya adalah salah satu dari sebagian besar orang di luar Lampung yang beranggapan provinsi ini masihdidominasi belantara hutan Sumatera. Ia secara jenaka menambahkan, “kalian disana nggak ke kampus naik gajah kan ?”
Grrrr…

Sila mampir di http://lampungkrakataufest.com/

Lampung, The Treasure of Sumatera

Tema Krakatau Festival tahun ini saya rasa sangat istimewa dan sesuai untuk menggambarkan Lampung yang sebenarnya. Untuk lebih jelas tentang Krakatau Festival, cek di http://lampungkrakataufest.com/
  
Lewat Krakatau Festival, saatnya peta pariwisata Indonesia bahkan dunia mengenal Lampung sebagai bukan hanya pintu gerbang Sumatera atau tempat penangkaran gajah semata namun juga destinasi yang asyik untuk mengahabiskan liburan, lebih dari itu, untuk mengenal Indonesia seutuhnya.

Di Lampung, kamu bisa menemukan Indonesia.

Keberagaman manusia adalah salah satu keunggulan provinsi ini.Bermacam suku, agama, profesi dan berbagai perbedaan menjadi satu.Seperti Indonesia dalam bentuk lebih mini dan sederhana.

Potensi laut, gunung, sungai dan tempat wisata tengah terus digodok oleh pemerintah, swasta, komunitas-komunitas, ahli hukum dan tentu masyarakat sebagai entitas paling penting.

Disini kami memiliki pemimpin-pemimpin muda sebagai tonggak pengambilan keputusan.Indonesia sebagaimana kita tahu adalah negara dengan pergerakan pemuda yang sangat kentara.Lampung mengamini dan mencoba meneladaninya, terbukti dengan diberinya tempat bagi pemimpin muda untuk menunjukkan kerja, Bang Ridho Ficardho, contoh nyata.

Seperti cita-cita besar negara ini, Lampung sedang terus belajar menjadi lebih baik, lebih manusiawi untuk ditinggali, lebih ramah bagi wisatawan dan berbenah menjadi penopang Indonesia dengan sumber daya yang dimiliki.
Seperti yang dikutip dalam sebuah wawancara di Tribun News dengan Bupati Tulang Bawang Barat, salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Umar Ahmad.“Kami bermimpi tentang sebuah kota yang mandiri, multikultural, berdikari, terus berkembang, dan berusaha lebih baik.Kami bermimpi tentang satu kota yang tidak lagi ditinggalkan penduduknya sendiri.”

Mari merawat Indonesia dengan mencintai provinsi yang kita tinggali.Kenali Lampung dengan lebih baik lewat Krakatau Festival.
Sebuah festival dimana kita merayakan keragaman dalam bingkai persatuan.

Salam dari dan untuk Sang Bumi Ruwai Jurai dari anak yang lahir, tumbuh dan masih terus belajar mencintai rumah yang telah dipilih Tuhan untuk ditinggali.
***

Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba blog Krakatau Festival 2016


2 komentar: