Sabtu, 08 Februari 2014

Gadis Dua Puluh Satu



Tahun-tahun berlalu. Waktu cepat sekali melangkah jauh. Meski dalam prosesnya masih sering aku mengeluh atas hari-hari lelah dan kuyu, ada rindu-rindu merah jambu yang ku bagi denganmu dan bisik-bisik rahasia yang memenuhi semesta kamar kos tempat kita berbagi cerita. Ada cie cie kemudian kecewa. Hehe...

Kita beranjak dewasa juga, bergerak dari seragam putih abu-abu menuju status mahasiswa yang insya Allah kita isi dan niatkan menjadi ladang perbaikan diri yang tak ada akhirnya.
Telah jauh juga jarak dari hari dimana pertama kali kita bertemu. Hari dimana aku memandangmu cuek dan menjawab tanya dengan singkat, kau mengingatnya sedangkan aku tidak. Maaf ya, mak J



Mentadaburi proses jatuh bangun merangkak dan bergandengan, aku kamu mereka. Terucap syukur begitu syahdu.

Bukankah bisa saja Dia memilihkan pergaulan yang kurang baik bagiku ? Bukankah mudah saja bagi-Nya memadamkan api hidayah dan ukhuwah di antara kita ? Tapi Dia Sang Maha Cinta, membawaku bertemu denganmu, dengan mereka. Saudari yang aku cintai. Kembali lagi pada kalian setelah sempat merajuk, kecewa dan berpaling sejenak. Alhamdulillah.

21 tahun waktu yang telah diberikan Allah untuk kau manfaatkan beribadah hanya pada Nya. Kau yang selalu istiqomah, mengajarkanku untuk tak mudah menyerah. Kau yang diam, memberiku waktu untuk didengarkan.

Waktu dan kamu, adalah saksi dari proses hidupku. Terima kasih, mak. Bersedia menemani, tak pergi di waktu-waktu aku butuh teman bergandengan. Allah tahu bagaimana aku menyayangimu.
Semoga yang terbaik yang selalu kau dapatkan. Sekarang, esok dan seterusnya.

Selamat hari lahir, gadis dua puluh satu. Segera undang aku saat kau berdiri di atas pelaminan dengan gamis hijau dan ksatria keren di sisimu sambil bergandengan.

Note : Ditunggu segera di Rusia.

2 komentar:

  1. aku mau juga, sebentar lagi aku juga gadis 21... hehe

    BalasHapus
  2. ditunggu ya nis. Insya Allah ada edisi spesial untuk Nisa juga.

    BalasHapus