Didekatmu, aku merasa
gerakan ritmik jantungku bermetamorfosa menjadi lebih kencang, tak sesak namun
ada perasaan senang yang membuncah.
Menghampirimu,
menujumu, langkah kaki ringan kian dekat jarak yang terbentang.
Mengintaimu dalam
kesunyian menghantarkan gelombang kebanggaan dalam tiap jejak yang kau
tinggalkan.
Membuatku terbiasa
menelan kata yang hendak terungkap, meluber keluar.
Kita tak pernah
benar-benar dekat, benar-benar mengerti satu sama lain. Karena hakikatnya, yang
belum siap harus lebih kuat, harus lebih sabar menunggu dan berharap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar