Selasa, 18 Desember 2012

Jauhi Prasangka


Niat itu hanya Allah yang tahu, tapi kita sebagai manusia diberi keleluasaan untuk bertindak, berkata sesuai dengan yang ada dalam hati dan pikiran kita, atau bertabir kata dan tindakan yang sebenarnya jauh dari apa yang ada.

Niat itu yang kadang menjadi prasangka, seorang sahabat bisa menjauh dan kemudian seolah tak mengenal, terjadi hanya karena prasangka. Bahkan yang lebih hebat lagi, sepasang suami istri, yang dulu saling mengaku memiliki cinta yang sama, malah berpisah karena alasan yang cukup aneh,""ternyata saya tidak benar-benar mencintai dia, perasaan menggebu-gebu dulu entah kenapa kini menguap bagai tak pernah ada sebelumnya. "
Apakah alasan mereka bersama dulu pun karena prasangka ? Prasangka bahwa si dia pun memiliki rasa yang sama. Atau malah diri sendiri yang salah menilai pertanda hati, berarti kita juga hanyalah berprasangka.
Berprasangka yang buruk tepatnya.
Tak ada yang benar-benar tahu. Hanya Allah lah dengan segala ke Mahaan yang benar-benar tahu.

Semua prasangka yang buruk itu lumrah terjadi, apalagi di dalam diri manusia yang cenderung senantiasa dihinggapi penyakit hati. Namun, kembali lagi ke awal, kalau kita punya niat yang baik dan kita melakukan segala tindakan bersinkron dengan niat, InsyaAllah apa yang kita lakukan pun terasa lebih mudah, tanpa terlalu banyak prasangka buruk yang memenuhi kepala.

Jika sahabat kita terlihat enggan membalas salam sapa kita, niat yang tulus untuk menjalin ikatan persahabatan dengannya akan membuat kita mencari 1001 alasan yang membuat kita tidak akan sakit hati atas apa yang dilakukannya, berprasangka lah namun harus berprasangka yang baik.

Ikatan suami istri pun (meski saya pun belum mengalaminya) saya rasa akan berjalan dengan baik jika kita memiliki niat yang baik. Berkeluarga karena Allah SWT. 
Saat rasa menggebu-gebu itu hilang, bukankah kita tetap bisa saling menyayangi dan menghormati dengan menyadari peran masing-masing dalam keluarga.
Seorang istri yang menghormati suaminya yang telah susah payah bekerja untuk menghidupi keluarga, dan sang suami pun menyayangi istrinya yang telah dengan sepenuh hati merawatnya dan menjaga harta nya ketika sang suami tak ada.

Kuncinya di niat dan prasangka yang baik, InsyaAllah hidup kita akan lebih baik.
Hamasah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar