Senin, 11 Mei 2015

Sepucuk Rindu

weheartit.com



Ku ambilkan kau sepucuk embun dari Lampung.
Tadi pagi saat aku keluar dari pintu depan kosan, kudengar ia bernanyi merdu.
Lagunya tentang rindu.

Ku karungkan angin yang memainkan kerudung ungu ku, ku bawa cerita yang terlalu banyak jika mesti ku eja lewat kata dengan kertas dan pena. Temanya juga tentang rindu. Ku titipkan padanya, angin pun telah mengangguk dan menyanggupi untuk menyampaikan.
Apakah kini pesannya telah sampai ?

Dan kini ku kirim pesan kecil yang tengah kau baca entah di lantai dasar atau lantai dua tempatmu bekerja, di Malang, kota harapan.
Kau pun mendesah rindu.
Tetap kuat, mbak-mbak ku.
Semoga tiap rinai rindu yang menderas dalam hati kian mengikat kencang hatimu, hatiku pada Nya  Sang Pemilik Waktu dan Semesta.


2 komentar: