Selasa, 24 Desember 2013

Pria Desember



Desember dan hujan menjadi pasangan yang kian hari kian mesra, di tanah Lampung tempat semua cerita bermula, tempat kita saling sebut nama, bercerita dan kemudian menjadi teman yang setia.

Desember dan kamu, seperti kalimat yang tak cukup padu. Yang satu kelabu sedangkan yang lain berwarna merah jambu.

Cerita usang yang lagi-lagi ingin kubagikan, tak disangka ternyata memori tentangmu membuatku kian semangat bercerita.

Satu-satu coba kupisahkan, ku tarik benang kenangan, kali ini apakah kau penasaran tentang cerita mana yang akan ku tuliskan ?

Bagaimana dengan kenangan curhat siang di tengah keberisikan kelas dan tawa anak-anak yang lebih suka bermain ketimbang belajar ? Kau mau tahu memori apa yang kusimpan tentang aku, kamu dan momen curhat dulu ?

Ya, pria desember yang kini genap berusia 20 tahun, sebagai makhluk perasa kau tahu aku cukup merepotkan, bukan ?

Mungkin dulu dalam hati kau sering bergumam malas menghadapi tiap tanya emosional yang terlontar keluar saat aku memaksamu mendengar tiap rasa tak enak yang bergelantungan di hatiku.

Curhatan panjang yang berawal dari sebuah pertanyaan. Pertanyaan remeh temeh sebenarnya, kadang aku bahkan tak butuh jawaban hanya ingin ada teman saat perasaan tak enak bersarang, dan ingin didengarkan agar tak kesepian.

Dan dialog kita di suatu siang bermula...

“Nu, kenapa ya saat di tengah keramaian seperti ini, aku justru merasa sendiri, seperti terpinggirkan dan tak ada yang benar-benar mengerti ?”

Sambil menopangkan daguku di meja coklat, memasang wajah masam dan bersuara malas.

“Kau hanya perlu berbaur, Mar. Coba datangi dan mulai kenali orang-orang di sekelilingmu, 

kenyataan kadang tak seburuk dugaan.”

Aku diam. Meresapi jawaban yang dengan mudahnya terlontar keluar.

Wah, bijak sekali, dik. Aku jadi keki sendiri mendengar jawaban singkatmu. Pria desember yang lebih muda seminggu dariku.

Teruslah begitu, jadilah sederhana dengan jawaban-jawaban sederhana atas tiap ujian kehidupan yang kian hari kian rumit.

Sedikit cerita yang tak hanya membangkitkan kenangan, namun semoga memberimu sedikit energi untuk kian menginspirasi disana, dimana-mana.

Semangat 20 tahun, semangat mengemban amanah baru di lingkungan baru.

Teruslah bermanfaat. Bahagia, dewasa dan kian berbakti pada orang tua.

-Marlia Alvionita-

1 komentar: