Selasa, 27 Mei 2025

Memberi Perhatian

Dalam proyek kembali ke masyarakat selama 1 bulan yang sedang dilakukan, aku menyadari bahwa ternyata aku suka sekali berada di antara keramaian. Menjadi bagian dari sesuatu yang sementara. Seperti punya tempelan keterangan di dahi untuk menggambarkan kelompok yang ada aku di dalamnya.

Photo by Priscilla Du Preez 🇨🇦 on Unsplash

Bagian dari orang-orang yang lari pagi mengitari taman, berada di kelompok anak kos Mak Evi, pengunjung pagi perpustakaan daerah, atau jemaah majelis ilmu di masjid pada malam rabu. Rasanya seperti memberi kesempatan untuk diri mencoba berbagai rasa, mengenal berbagai perbedaan, melihat bermacam interaksi dan keakraban. Untuk kemudian pergi, terlepas karena tidak memiliki cukup kuat ikatan.

Orang-orang di taman; ada yang sendiri, banyak yang berdua dengan keluarga atau teman sebaya. Ada yang bertelepon dengan suara besar sambil menunjukan arah jalan, bertemu kawan dan mengobrol di tempat duduk pinggir danau. Berbaju mencolok, warna warni. Jalan cepat hingga lari-lari kecil dengan napas yang berkejaran. 

Anak-anak kosan; teman-teman mereka bolak balik datang, mengerjakan tugas lalu pulang. Memasak nasi dan lauk agar lebih hemat. Terlihat santai karena tampaknya sudah menjalani keseharian selama beberapa waktu sebelum aku bergabung. Penampilan rapi tiap keluar.

Pengunjung perpustakaan; terlihat lebih mirip-mirip, seperti mahasiswa dan pelajar. Hampir semua punya device seperti komputer dan tablet. Ada yang diam, beberapa ada yang tidak henti berbincang dengan teman yang saling duduk melingkar, tentang ide dan gerakan, penuh semangat.

Photo by Arif Riyanto on Unsplash

Jemaah majelis; biasanya keluarga, ada ibu yang lumayan tua dengan anak perempuannya. Pakai mukena mahal dan memilih duduk di saf depan. Sebagian lainnya adalah perempuan-perempuan muda yang tampak berhenti sejenak dalam perjalanan atau saat bekerja untuk solat, lebih sering mengantri pinjam mukena milik masjid, berwarna putih dengan cetak jelas nama. 

Sedang aku, karena terbatas tinggal selama 1 bulan, hanya memakai baju yang itu-itu saja. Tampilan yang selalu santai. Hanya parfum yang terhitung sudah berganti karena hanya menyiapkan wadah kecil-kecil untuk dipakai sehari-hari.

Jadi makin bisa menikmati setiap detail perbedaan. Hadir di tiap kesempatan. Berterima kasih pada diri sendiri lewat berbagai pilihan, akhirnya berada di sini. Menapak tanah, menghirup udara, merasakan panas yang berbeda dari beberapa waktu sebelumnya. I love to pay attention karena semua yang aku jalani sekarang bukan keseharian yang mudah ditemukan.

Photo by oxana v on Unsplash

Memberi perhatian bukan hanya keluar tapi ke dalam. Harus mengakui even di usia sekarang, masih (makin) banyak hal baru yang perlu dicoba. Berbagai perasaan yang aku pikir sudah bisa dikendalikan ternyata masih bikin gelagapan. Kebingungan yang aku pikir bisa diurus dengan tenang, butuh banyak bantuan dan waktu tenang untuk dapat jawaban.

Mungkin inilah kebaikan dari bepergian. Kita pikir telah menyiapkan banyak hal, tapi selalu ada ketertidak dugaan. Kita pikir sudah rasakan banyak hal, lalu BOOM hai aku varian baru mari berkenalan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar