Selasa, 31 Juli 2018

Stunting, Satu Lagi Alasan Rokok Harus Mahal

“Faktanya dilihat melalui perspektif ekonomi dengan dukungan penelitian selama kurun waktu 21 tahun terakhir sejak tahun 1993-2014 telah terjadi peningkatan pengeluaran terhadap rokok yang berbanding terbalik dengan pengeluaran terhadap makanan dalam rumah tangga yang justru semakin turun.”, ujar Teguh Dartanto, PhD yang kini menjabat sebagai Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia sekaligus Akademisi yang tergabung dalam PKJSUI (Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia) memulai penjelasannya dalam program radio Ruang Publik KBR edisi 7, Rabu 25 Juli lalu.

Lalu apa hubungan fakta yang ada ini dengan isu stunting yang semakin besar di Indonesia sekaligus benang merah dengan topik yang diusung KBR kali ini? Dr. Bernie Endyarni Medise, SpAK MPH yang merupakan Ketua Satuan Tugas Remaja Ikatan Dokter Indonesia menambahkan bahwa “Stunting bukanlah kejadian yang terjadi secara instan. Malnutrisi bertahun-tahun yang mengganggu perkembangan fungsi otak dan tinggi serta berat badan anak adalah penyebab utamanya.”


“Dan rokok seperti penjelasan melalui berbagai penelitian yang dilakukan dan dibahas sebelumnya menjadi salah satu penyumbang sebab Stunting di Indonesia. Telah diketahui pengeluaran terhadap rokok faktanya mengisi kantung-kantung pengeluaran utama terutama di rumah tangga miskin di Indonesia. Meminggirkan pengeluaran terhadap makanan bergizi, pendidikan dan kesehatan yang harusnya lebih diutamakan.  Alasan lainnya melalui proses merokok itu sendiri yang membuat penghirupnya terpapar zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Yang nantinya zat-zat berbahaya yang telah masuk akan mengganggu penyerapan zat gizi. Dengan praktik ini dimasyarakat, 2 hal tersebut kemudian menjadikan rokok sebagai salah satu penyumbang kian merebaknya Stunting di Indonesia.”, lanjutnya menjelaskan.

Jaga buah hati kita dari bahaya rokok

Stunting, telah lama menjadi salah satu isu kesehatan yang paling menonjol beberapa tahun belakangan. Puncaknya, Juli tahun ini Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, datang ke Indonesia untuk melihat langsung kampanye peningkatan gizi di Indonesia sekaligus menyetujui 2 pinjaman guna program perbaikan gizi anak dan sistem irigasi modern.

Secara pribadi, menurut saya topik edisi ke 7 ini adalah yang paling menarik dalam isu #RokokHarusMahal #rokok50ribu yang telah berlangsung selama ini. Banyak fakta-fakta yang baru saya ketahui perihal hubungan antara rokok dan Stunting, di antaranya akan saya cantumkan beberapa poin agar lebih mudah dipahami oleh pembaca:


  • Stunting bukan hanya berdampak pada penampilan fisik seorang anak (yang cenderung kerdil) namun juga termasuk perkembangan fungsi otaknya. Penelitian lain yang disampaikan Teguh Dartanto, PhD menyatakan, “Anak-anak yang stunting lebih rendah tingkat kecerdasannya dibanding yang tidak Stunting.”
  • Dalam kurun waktu 1993-2014 telah terjadi 4 kali lipat kenaikan perokok usia anak (11-20 tahun) yakni dari 1,8 persen menjadi 2,7 persen.
  • Stunting pada anak keluarga perokok diketahui setelah melakukan penelitian menggunakan data panel, yakni jenis penelitia di mana si peneliti mengikuti objek penelitiannya selama bertahun-tahun. Melalui penelitian ini diketahui anak dari keluarga perokok 1 setengah kilogram lebih rendah berat badannya dan 0,34 cm lebih rendah tinggi badannya dibanding anak dari keluarga yang bukan perokok.
  • Bahwa isu #RokokHarusMahal ini telah sampai ke pemerintah melalui Kementrian Keuangan sebagai salah satu pilar atas pengambilan kebijakan pemerintah yang diharapkan mampu membatasi akses membeli rokok bagi para anak muda dan keluarga miskin. 


Setelah mengetahui fakta-fakta ini, sikap saya terhadap isu #RokokHarusMahal #Rokok50ribu sama seperti yang dikatakan narasumber, Teguh Dartanto, PhD, bahwa isu ini mestinya menjadi salah satu yang kita dukung bersama karena masa depan bangsa, nasib anak-anak Indonesia dipertaruhkan di dalamnya. Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, moga bukan hanya nawacita yang menjadi sekedar kata namun kita usahakan bersama.

Dan untuk kamu yang setuju ikut mengawal isu ini, yuk segera tanda tangani petisi #RokokHarusMahal di change.org/RokokHarusMahal dan ikuti terus pembicaraan terkait topik #RokokHarusMahal di program radio Ruang Publik KBR tiap hari rabu.

Change.org/RokokHarusMahal


1 komentar:

  1. Maaf mbak, stunting itu apa ya ? Tidak ada penjelasannya. Terpaksa saya googling dulu baru baca lagi. Hehe

    BalasHapus