pinterest
Esoknya aku datang. Di sore yang seperti biasa, di bangku
yang selalu ku duduki sendiri, memesan coklat yang sama seperti hari-hari
sebelumnya.
Kamu terlalu setia, ta. Kata salah satu temanku. Semua
tentang kamu selalu sama, konstan dan tak berubah meski waktu sudah lama
bergulir, seperti coklat panas yang selalu kamu pesan, bangku yang selalu kamu
duduki dan sore yang sama dengan angin serta cuaca yang tak terlalu terang
namun juga tak terlalu mendung. Jadi kesimpulannya kamu adalah orang yang setia.
Aku hanya tersenyum.
Kamu membosankan, ta. Kata teman yang lain. Mumpung muda, harusnya kita kecap
berbagai rasa.Tidak takut mencoba untuk membagi pengalaman rasa ke banyak
telinga. Kamu tahu, kamu hanya butuh sedikit keberanian keluar dari zona yang
itu itu melulu. Sekali-kali biarkan dirimu bebas layaknya gadis muda lainnya.
Tersenyum lebar hingga bibir terasa akan robek, berlari di bawah hujan dan
menaiki puncak-pucak gunung tertinggi.
Aku hanya bisa diam, sambil mengangguk angguk kecil.
Teringat semua kenangan.
Nyatanya disini aku sendiri.
Menggenggam sebuah flashdisk biru.
Milik seorang pria yang tidak aku ketahui namanya.
Menghirup pelan aroma coklatku yang mulai dingin karena
ditinggal melamun.
Laki-laki itu, apakah akan datang sore ini ?
Cie mbak mamar... Fiksi apa empiris ini mbak? hehe
BalasHapus