Picture From BookMyShow |
Setelah layar menghitam dan nama tim produksi muncul di layar tanda film selesai, aku memutuskan masih duduk di bangku penonton bioskop untuk beberapa saat. Bukan menunggu scene lanjutan ala film produksi Marvel tapi memang masih butuh waktu untuk menyempurnakan kesadaran yang berhasil diporak porandakan plot film terkeren per awal September 2018 yang ku tonton belakangan ini.
Sebelum memutuskan menonton suatu film aku biasanya sudah
baca review atau setidaknya baca banyak rekomendasi dari orang-orang melalui
media sosial. Termasuk film ini, Searching. Film yang dari awal sudah bikin
terkejut dengan pengemasannya yang tidak biasa. Yang merekomendasikan juga
orang-orang yang terpercaya seleranya. Di antaranya ada Joko Anwar, sang
Sutradara film Pengabdi Setan. Jadi sebenarnya sudah siap-siap dibuat terpana,
tapi efek menonton langsung memang beda dengan bila bicara teori saja.
Balik lagi ke film. Di awal cerita penonton dibawa melihat sebuah kehidupan keluarga melalui layar komputer. Mengenalkan tokohnya sesederhana mengganti profil pengguna komputer dari David ke Pam lalu Margot.
Sama seperti buku, awal sebuah film adalah pengait yang
penting untuk membuat penonton tidak jatuh tertidur setelah 10 menit akibat
hawa dingin AC dan gelapnya ruangan. Untuk Searching, mulus sekali melewati
cobaan pertama ini. Aku berhasil dibawa menghela napas dan berkaca-kaca.
Seperti yang tertulis di kolom review film ini. Searching adalah film yang
menceritakan bagaimana perjuangan seorang Ayah dalam menemukan anak
perempuannya yang hilang pada suatu hari melalui jejak kegiatannya di dunia
maya.
Picture from Sundance Institute |
Sejak awal sebagai pecinta cerita yang sederhana aku memang
suka bagaimana topik keluarga digodok dengan sempurna dan nyata. Hubungan
antara Ayah dan Putri disajikan dengan hanya menggunakan percakapan pesan
singkat dan video call, itu pun tidak lama sebelum kita ditarik pada konflik
yang sesungguhnya.
Jika awal cerita adalah pengait. Maka konflik adalah perihal
kekuatan menarik, melawan gelombang. Tidak jarang banyak cerita dengan awalan
yang mulus, gagal dibagian pertengahan. Tapi Searching, lagi-lagi melewati
tantangan ini. Memilih genre Thriller, membuat aku terlena sampai tidak sudi
terganggu keinginan ke kamar kecil apalagi terpejam. Beberapa kali ikut dibawa
plot untuk menebak-nebak kelanjutan cerita dan tokoh rahwana, namun
berkali-kali juga salah. Apakah adik David Kim pelakunya atau salah satu teman
sekolah Margot?
Oh karena aku berencana menulis review diplatform lain, maka
di blog ini aku akan menulis kesan secara garis besar saja. Terlepas dari
pengemasannya yang seru, ceritanya memang terasa dekat. Tentang keluarga,
hubungan paling dekat sekaligus paling rumit dimuka bumi. Apalagi jika
melibatkan Ayah dan Putri yang tengah beranjak dewasa.
Salah satu kalimat paling berdampak di film ini adalah
teriakan David Kim yang bersikeras mengatakan, “Aku mengenal putriku!!” yang
dibeberapa adegan selanjutnya terpaksa berkata sebaliknya dengan suara lemah
dan bahu lemas, “Aku tidak mengenal putriku”.
Plot twist sebagai ciri film thriller juga terasa kental.
Melibatkan banyak tokoh dan latar belakang. Rasanya 103 menit yang dihabiskan
dalam ruang bioskop benar-benar terbayar dengan betapa padatnya informasi per
informasi yang David Kim dan detektif kumpulkan dan bagaimana kita dipaksa
merasa seperti layaknya orang tua yang kehilangan anaknya. Marah, kesal, lelah,
sedih dan frustasi, roller coaster emosi yang aku yakin dirasakan oleh seluruh penonton
film ini.
Kalau kamu masih maju mundur nonton film Searching, aku
sarankan nonton lah sebelum turun layar. Nggak akan nyesel deh!! Ini saatnya
menikmati sensasi menonton film lewat media sosial dan peralatan elektronik
canggih lainnya ala Searching.
Kalau kamu bagaimana tanggapannya setelah menonton film ini?
dari beberapa beberapa teman di sosmed menyarankan nonton film ini, banyak blogger juga nonton review film ini.
BalasHapusberhubung kota saya ga ada bioskop tampaknya harus bersabar lebih untuk nonton searching.
jujur saja sih, baca2 review saya benar2 ingin jonton segera. tapi nunggui blueraynya di internet dulu, hehe
Nice inpoh mba. Cari waktu dulu ma keluarga nih
BalasHapus