picture by pinterest |
Menyimpan banyak hal adalah
salah satu hobi saya. Bahkan dulu, bungkus kado hadiah ulang tahun pun sayang
dibuang. Berlanjut hingga sekarang, opsi
save pages di laptop maupun hp tersimpan penuh lembar halaman.
Pagi ini saya memutuskan membaca
1 diantaranya, tulisan Om Motulz di tahun 2015 mengenai Kenalan, Teman, Sahabat
dan Saudara.
Menyelesaikan bacaan dengan dada
terpenuhi rasa haru.
Kamu mati saat dilupakan.
Saya lupa pernah baca kutipan
ini dimana dan bertanya-tanya apakah orang yang membuat kutipan sudah pernah
merasakan dinginnya kesendirian. Tapi bukankah memiliki teman memanglah salah
satu kebutuhan utama, vital, hakiki ?
Kesenangan berlimpah-limpah yang
kamu rasa akan hambar tanpa ada teman tertawa.
Anehnya sekarang, segolongan orang malah dengan begitu mudah
menumpah serapah, menuding tuduhan, memporak porandakan hubungan dan memfitnah
demi meraih dukungan melalui teknologi yang awalnya dirancang dengan nilai
luhur mendekatkan tali kasih dan jarak.
Jelang PILKADA, walau tidak
tinggal di Jakarta. Saya, kita, lewat penetrasi media kadung menganggap topik
ini seksi, bahwa Jakarta adalah Indonesia, dan Indonesia kadang hanya tentang
Jakarta.
Perang sudah dimulai sejak
pemilihan presiden lalu. Rasa-rasanya pertemanan menjadi sebuah ikatan yang
tidak sayang dikorbankan.
Padahal ketika nanti, saat diri
butuh teman menopang atau jiwa melayang-layang menanti doa kebaikan apalah yang
kita punya selain kenalan, teman, saudara dan sahabat baik yang bersedia datang
dan menguatkan.
Kecuali jika kamu memang kenal
dan dikenal baik dengan calon yang maju, berpikirlah ulang untuk mengorbankan
karib kerabat demi habis-habisan mendukung dia, mereka, yang kenal juga tidak,
silaturahim ke rumah belum pernah.
Tapi ini bukan berarti saya
menolak adanya tukar pikiran, diskusi dan gelar fakta tentang visi misi,
pengalaman dan sebagainya yang dirasa penting sebagai dasar memilih. Hanya
jangan berlebihan sampai hati menyinggung SARA dan privasi.
Toh, menyukai sesuatu tidak lantas membuat kita harus membenci lainnya.
Seperti
menyukai Gong Yoo tapi dengan suka rela, riang gembira menonton drama So Ji Sub
juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar