Jumat, 03 Oktober 2014

Remot Penghenti Waktu


Dulu, aku selalu percaya bahwa bulan akan pergi tanpa air mata kala pagi mesti bertahta.
Aku pikir, mentari mendapat posisinya atas dasar suka sama suka, tak ada yang dipaksa pergi.
Tapi hari ini, semesta yang tak lagi bisa tutup mulut. Menyeretku ke pojokan angkasa.
Berbisik bahwa aku harus menemukan remot penghenti waktu.
Agar bulan berhenti pergi dan mentari tak lagi digdaya membuat iri dalam sendiri.

Aku ingat ku simpan remot itu di lemari bawah tv.
Jadi tanpa menunggu lama, ku anggukan kepala pada semesta.
Tunggu saja, mentari akan kena tulah. Pikirku mudah.

Tiba di rumah, ku julurkan tangan dalam gelap kolong lemari.
Ku longokan kepala, ku tempelkan erat tubuh dengan lantai.
Hanya ada sawang dan laba-laba berwarna hitam.

Bu, kau lihat remot di bawah rak tv ? tanyaku setelah lelah mencari.

Ya, kupakai untuk mengganjal standar motor ayah yang rusak.

Mau kau apakan ?

Biarkan saja disitu.

Kenapa ?

Entahlah, penagih hutang jadi tak pernah datang ke rumah.
Mungkin remot itu sakti atau telah kau jampi ?

Ku tatap sejenak remot yang menjadi korban standar motor.
Tombolnya hilang satu.

Tidak.
Tombol yang hilang adalah tombol penghilang manusia.
Ya sudah, aku hanya menggeleng lalu pergi.

1 komentar: